Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia. Nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Dan ditambahkan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS. Nama J-ROCKSTARS sendiri akhirnya menjadi nama fans J-ROCKS.
Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius.
Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua berjudul Spirit, J-Rocks memasukkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, dan masih banyak lagi.
Pada lagu berjudul Kau curi lagi mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa Rianzi. Dan pada lagu Juwita Hati mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Shalvynne Chang , Sato , Boppy pada video klip ini berperan sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya dari Indonesia sampai ke Jepang. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia.
J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars.
Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini.
J-Rocks Siapkan Lima Lagu Baru Seperti “Menang Judi” ke Abbey Road
Jakarta – Saat ini, J-Rocks dengan formasi Sony, Wima dan Anton yang pernah memenangkan sebagai The Best Band Who Can Free Their Voice di pergelaran konser akbar tahunan, Soundrenaline 2008 masih menyiapkan sekitar lima lagu baru. Kesemua itu, rencananya, bakal dimuatkan dalam satu album mini yang menjadi bagian kesempatan mereka memproses rekaman dan mixing di Studio 3, Abbey Road, London, Inggris (10-14 Oktober 2008) bersama sound engineer kenamaan, Christ Bolster. Peluang emas tersebut juga dimanfaatkan J-Rocks dengan pembuatan video klip singel utamanya, “Mengejar Mimpi” (yang berversi bahasa Indonesia dan Inggris). Menurut Anton Rudi Kelces (drumer J-Rocks), lima hari adalah waktu yang maksimal karena setiap shift berlangsung 12 jam. Pilihan mengutamakan “Mengejar Mimpi”, karena muatan lirik mewakili perasaan mereka yang sama sekali tak sangka bisa terpilih mengalahkan grup band lain peserta Soundrenaline 2008 yang rata-rata telah bernama besar seperti Nidji, Gigi, Slank dan Padi. “Keinginan menang sih pasti, tetapi kemenangan ini kami tetap menganggapnya sebagai keberuntungan menang jackpot. Tekad untuk menang ketika itu hanya dijalankan dengan memberikan tontonan menarik dan memikat. Berikut tajuk pilihan Save Our Music and Culture. Beruntunglah kami karena tim A Board sebagai penilai menganggap J-Rocks sesuai dengan kriteria,” papar pendentum bas, Swara Wima Yoga kepada SH. Sebelum ide mereka ditampilkan di Soundrenaline 2008 (Malang, Jawa Timur dan Prambanan, Yogyakarta), keempatnya melakukan diskusi bareng tentang konsep dan penerapannya terlebih dulu. “Agar penonton tidak mendapati kesan bahasa pidato,” jelas Wima. Membagi-bagi bendera ke sejumlah penonton di muka panggung, disimbolisasikan sebagai pesan hati yang harus merdeka. J-Rocks yang memproklamasikan diri sejak awal sebagai “band fashion”, terbilang jadi dimudahkan saat kemudian terpikir memakai kostum yang berunsur batik keraton. Mereka juga berpikiran taktis dengan memasukkan medley lagu-lagu tradisional, serta menyisipkan lagu “Rasa Sayange” yang bermaksud menyentil sikap nasionalisme karena pernah “diperebutkan” keaslian kulturnya antara Malaysia dan Indonesia. Ihwal muasal J-Rocks sendiri yang masih dipertanyakan asli Indonesia-nya karena “mengedepankan” inspirasi pop rock Jepang. Wima mengakui terus terang tentang kesukaan mereka terhadap tradisi pop Jepang yang beridentitas khusus. “Kami mengambil semangatnya, namun melalui pengembangan genre beragam yang asal enak didengar,” janji Wima.
Reputasi Terbaru Berpengalaman main di panggung Soundrenaline bagi J-Rocks tahun ini adalah sudah keempat kalinya. Jadi sudah tak canggung lagi. “Bagi kami, Soundrenaline adalah festival musik terbesar di negeri ini. Untuk bisa ikut tampil, setiap grup band harus mempunyai eksistensi tersendiri. Rasanya belum menjadi apa-apa, kalau belum pernah main di Soundrenaline. Sebab ia menjadi barometer dan tempat bersilaturahminya para grup band Indonesia,” puji J-Rocks melalui mulut Wima. Memahami maksud kebebasan positif, Free Your Voice yang dimaui pihak penyelenggara Sampoerna A Mild, promotor Deteksi Production dan tim pengamat A Board di Soundrenaline tahun ini, telah membawa reputasi terbaru bagi J-Rocks. Padahal, keberadaan grup band yang mengawali prestasi sebagai kampiun Nescafe Get Started 2004 ini terbilang tak semenonjol kebanyakan grup band dan artis penyanyi Indonesia yang saat ini lagu-lagunya mendominasi siaran radio dan tangga lagu di Malaysia. J-Rocks, seperti diketahui, belum pernah diundang berkonser di negeri Jiran itu, kalaupun pernah singgah hanyalah sekadar untuk melakukan konser promosi. Akan tetapi sebagai grup band andalan label rekaman Aquarius, J-Rocks termasuk berhasil di pasaran melalui dua album studio, Topeng Sahabat (2005) dan Spirit (2007). Lagu-lagunya pun terbilang “digilai” para ABG, terutama dengan lagu “Kau Curi Lagi” yang menggaung ke pelosok Nusantara. (john js)
4 komentar:
J-Rocks
Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia. Nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Dan ditambahkan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS. Nama J-ROCKSTARS sendiri akhirnya menjadi nama fans J-ROCKS.
Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius.
Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua berjudul Spirit, J-Rocks memasukkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, dan masih banyak lagi.
Pada lagu berjudul Kau curi lagi mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa Rianzi. Dan pada lagu Juwita Hati mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Shalvynne Chang , Sato , Boppy pada video klip ini berperan sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya dari Indonesia sampai ke Jepang. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia.
J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars.
Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini.
J-Rocks Siapkan Lima Lagu Baru
Seperti “Menang Judi” ke Abbey Road
Jakarta – Saat ini, J-Rocks dengan formasi Sony, Wima dan Anton yang pernah memenangkan sebagai The Best Band Who Can Free Their Voice di pergelaran konser akbar tahunan, Soundrenaline 2008 masih menyiapkan sekitar lima lagu baru. Kesemua itu, rencananya, bakal dimuatkan dalam satu album mini yang menjadi bagian kesempatan mereka memproses rekaman dan mixing di Studio 3, Abbey Road, London, Inggris (10-14 Oktober 2008) bersama sound engineer kenamaan, Christ Bolster.
Peluang emas tersebut juga dimanfaatkan J-Rocks dengan pembuatan video klip singel utamanya, “Mengejar Mimpi” (yang berversi bahasa Indonesia dan Inggris). Menurut Anton Rudi Kelces (drumer J-Rocks), lima hari adalah waktu yang maksimal karena setiap shift berlangsung 12 jam.
Pilihan mengutamakan “Mengejar Mimpi”, karena muatan lirik mewakili perasaan mereka yang sama sekali tak sangka bisa terpilih mengalahkan grup band lain peserta Soundrenaline 2008 yang rata-rata telah bernama besar seperti Nidji, Gigi, Slank dan Padi.
“Keinginan menang sih pasti, tetapi kemenangan ini kami tetap menganggapnya sebagai keberuntungan menang jackpot. Tekad untuk menang ketika itu hanya dijalankan dengan memberikan tontonan menarik dan memikat. Berikut tajuk pilihan Save Our Music and Culture. Beruntunglah kami karena tim A Board sebagai penilai menganggap J-Rocks sesuai dengan kriteria,” papar pendentum bas, Swara Wima Yoga kepada SH.
Sebelum ide mereka ditampilkan di Soundrenaline 2008 (Malang, Jawa Timur dan Prambanan, Yogyakarta), keempatnya melakukan diskusi bareng tentang konsep dan penerapannya terlebih dulu. “Agar penonton tidak mendapati kesan bahasa pidato,” jelas Wima.
Membagi-bagi bendera ke sejumlah penonton di muka panggung, disimbolisasikan sebagai pesan hati yang harus merdeka. J-Rocks yang memproklamasikan diri sejak awal sebagai “band fashion”, terbilang jadi dimudahkan saat kemudian terpikir memakai kostum yang berunsur batik keraton. Mereka juga berpikiran taktis dengan memasukkan medley lagu-lagu tradisional, serta menyisipkan lagu “Rasa Sayange” yang bermaksud menyentil sikap nasionalisme karena pernah “diperebutkan” keaslian kulturnya antara Malaysia dan Indonesia.
Ihwal muasal J-Rocks sendiri yang masih dipertanyakan asli Indonesia-nya karena “mengedepankan” inspirasi pop rock Jepang. Wima mengakui terus terang tentang kesukaan mereka terhadap tradisi pop Jepang yang beridentitas khusus. “Kami mengambil semangatnya, namun melalui pengembangan genre beragam yang asal enak didengar,” janji Wima.
Reputasi Terbaru
Berpengalaman main di panggung Soundrenaline bagi J-Rocks tahun ini adalah sudah keempat kalinya. Jadi sudah tak canggung lagi. “Bagi kami, Soundrenaline adalah festival musik terbesar di negeri ini. Untuk bisa ikut tampil, setiap grup band harus mempunyai eksistensi tersendiri. Rasanya belum menjadi apa-apa, kalau belum pernah main di Soundrenaline. Sebab ia menjadi barometer dan tempat bersilaturahminya para grup band Indonesia,” puji J-Rocks melalui mulut Wima.
Memahami maksud kebebasan positif, Free Your Voice yang dimaui pihak penyelenggara Sampoerna A Mild, promotor Deteksi Production dan tim pengamat A Board di Soundrenaline tahun ini, telah membawa reputasi terbaru bagi J-Rocks.
Padahal, keberadaan grup band yang mengawali prestasi sebagai kampiun Nescafe Get Started 2004 ini terbilang tak semenonjol kebanyakan grup band dan artis penyanyi Indonesia yang saat ini lagu-lagunya mendominasi siaran radio dan tangga lagu di Malaysia. J-Rocks, seperti diketahui, belum pernah diundang berkonser di negeri Jiran itu, kalaupun pernah singgah hanyalah sekadar untuk melakukan konser promosi.
Akan tetapi sebagai grup band andalan label rekaman Aquarius, J-Rocks termasuk berhasil di pasaran melalui dua album studio, Topeng Sahabat (2005) dan Spirit (2007). Lagu-lagunya pun terbilang “digilai” para ABG, terutama dengan lagu “Kau Curi Lagi” yang menggaung ke pelosok Nusantara. (john js)
Posting Komentar